|
|
||
DAFTAR KONTEN |
Pendalaman Alkitab Waspada terhadap api asing Apakah api asing itu? Dikutip dari berbagai sumber, antara lain:"Beware of Strange Fire" oleh Peter Horrobin. Majalah Charisma Indonesia, Maret 2009 Imamat 10; 1-7 Dari banyak tafsiran mengatakan bahwa ada kemungkinan Kematian Nadab dan Abihu merupakan akibat dari keadaan mereka yang sedang mabuk saat itu. Tetapi saya tergelitik untuk meneliti lebih dalam apa sebenarnya yang menyebabkan Nadab dan Abihu ini sampai mati. Alkitab kita memang dibagi-bagi menjadi Kitab, Pasal serta ayat, dan dalam Alkitab bahasa Indonesia ditambahkan dengan judul perikop. Terkadang memang pengaturan seperti itu membantu kita untuk mencerna bagian-demi bagian, namun adakanya kita perlu membaca Alkitab dengan mengabaikan pemisahan pasal serta perikop yang ada dan mencoba membaca seolah-olah tidak ada pemisah angka pasal maupun alinea perikop. Hal ini kita lakukan demi untuk mendapat gambaran secara menyeluruh tentang rentetan urutan peristiwa, karna seperti kita ketahui pemisahan pasal tidak selalu berarti pemisahan HARI terjadinya sebuah peristiwa dengan peristiwa berikutnya. Nah kini akan kita kaji lebih dalam Imamat pasal 10 ini jika kita bandingkan dengan pasal sebelumnya. Kesalahan mereka adalah: 1. Kesalahan mereka yang pertama adalah : Mempersembahkan ke hadapan TUHAN ( kelihatannya bagus ya-mempersembahkan pada Tuhan…tapi ternyata…persembahan itu adalah …) API ASING yang tidak diperintahkan-Nya kepada mereka. Perhatikan pasal 9:23-24 yang langsung kita sambung dengan pasal 10: 1-2 Masuklah Musa dan Harun ke dalam Kemah Pertemuan. Setelah keluar, mereka memberkati bangsa itu, lalu tampaklah kemuliaan TUHAN kepada segenap bangsa itu. Dan keluarlah api dari hadapan TUHAN, lalu menghanguskan korban bakaran dan segala lemak di atas mezbah. Tatkala seluruh bangsa itu melihatnya, bersorak-sorailah mereka, lalu sujud menyembah. KEMUDIAN anak-anak Harun, Nadab dan Abihu, masing-masing mengambil perbaraannya, membubuh api ke dalamnya serta menaruh ukupan di atas api itu. Dengan demikian mereka mempersembahkan ke hadapan TUHANapi yang asingyang tidak diperintahkan-Nyakepada mereka. Maka keluarlah apidari hadapan TUHAN, lalu menghanguskan keduanya,sehingga mati di hadapan TUHAN.
Perhatikan kata KEMUDIAN….Dari sini kita tahu bahwasannya peristiwa kematian Nadab dan Abihu ini adalah terjadi segera SETELAH bangsa Israel melihat kemuliaan Tuhan dan ada api yang menghanguskan korban bakaran itu dan segala lemak di atas mezbah. Bangsa Israel melihat, dan tidak hanya itu, mereka bersorak-sorai dan mereka pun sujud menyembah. Ada apa dengan Nadab dan Abihu? Apakah mereka ingin membuat persembahan tandingan yang sangat keren untuk DIPERTONTONKAN pada bangsa Israel? Dari sini kita bisa chek apa yang menjadi motivasi mereka mempersembahkan persembahan yang tidak diperintahkan Tuhan ini. Karna kata api "ASING"- dalam bahasa aslinya Zuwr mengandung arti ORANG-ORANG YANG ANGKUH 2. Kesalahan mereka yang kedua adalah: Mempersembahkan pada tempat yang salah, bukan di dalam Bait Suci, melainkan dari depan tempat kudus, jadi bukan di dalam tempat kudus. Hal ini dibuktikan dari ayat 4: Kemudian Musa memanggil Misael dan Elsafan, anak-anak Uziel, paman Harun, lalu berkata ia kepada mereka "Datang ke mari, angkatlah saudara-saudaramu ini dari depan tempat kudus ke luar perkemahan," Dan dibuktikan lagi dari ayat 7, dimana Musa berkata kepada Harun dan kepada Eleazar dan Itamar, anak-anak Harun yang masih hidup: Janganlah kamu pergi dari depan pintu kemah pertemuan, supaya jangan kamu mati,karena minyak urapan TUHAN ada di atasmu. Mereka melakukan sesuai dengan perkataan MUSA Larangan Musa agar Harun dan anak-anaknya yang masih hidup tidak boleh keluar dari pintu kemah pertemuan, karna:
Yang dilanggar oleh Nadab dan Abihu ternyata adalah masalah SALAH TEMPAT. Dia telah keluar dari area yang kudus, telah meninggalkan urapan kudus dan telah berpaling dari panggilan mereka sebagai imam. Ini bukan perkara sepele, Karna semua persembahan apa pun harus dilakukan di tempat kudus, yaitu di kemah petemuan, jika ada yang dilakukan di tempat lain, misalnya di dalam perkemahan atau di luarnya , atau di padang, korban sembelihan yang telah disembelih di tempat lain itu harus dibawa ke depan pintu kemah pertemuan sebagai persembahan kepada TUHAN, hal ini diatur di Imamat 17:1-9. Jika tidak, itu akan diperhitungkan pada orang itu sebagai hutang darah, saat dibawa ke depan pintu kemah pertemuan, korban sembelihan itu menjadi korban keselamatan, Dan juga korban sembelihan yang tidak dibawa masuk ke depan Pintu Kemah pertemuan, merupakan persembahan pada jin-jin, itu adalah perzinahan rohani, dan juga orang yang melakukan hal itu dijatuhi hukuman mati Karna kata api 'ASING'- dalam bahasa aslinya Zuwr mengandung arti allah asing Dari Bilangan 3: 38 kita ketahui bahwasannya ternyata kemah daripada Musa, Harun serta anak-anaknya adalah di DEPAN KEMAH SUCI sebelah timur. Mengapa mereka ditentukan Tuhan lokasi perkemahannya paling dekat dengan Kemah Suci, yaitu di depannya? Itu adalah terkait dengan tugas mereka untuk mengerjakan tugas pemeliharaan tempat kudus bagi bangsa Israel, sedangkan orang awam yang mendekat harus dihukum mati. Karna tugas mereka yang spesial itulah, mereka boleh berkemah di depan kemah suci ini, sedangkan sembarangan orang lain tidak boleh. Ini adalah sebuah keistimewaan lokasi perkemahan yang sangat dekat sekali dengan HADIRAT TUHAN. Mereka setiap hari boleh mondar-mandir, keluar masuk kemah suci, karna merekalah yang memelihara tempat kudus itu, tetapi di satu titik, mereka sembrono dan menjadikan keistimewaan mereka sebagai penerima hak khusus keluarga Imam, yang tidak dimiliki oleh orang awam- menyalahgunakan keistimewaan itu untuk melanggar kekudusan Tuhan, dengan mempersembahkan korban bukan di KEMAH PERTEMUAN, melainkan di depan kemah mereka sendiri Bukankah Tuhan sudah menyambar korban bakaran dan segala lemak di atas mezbah itu saat Musa dan ayah mereka keluar dari kemah Pertemuan itu dan memberkati bangsa itu? Untuk apakah tujuan mereka berdua membakar persembahan ukupan itu DI DEPAN KEMAH MEREKA SENDIRI? Sebuah upaya untuk tidak tinggal dalam pengurapan, melainkan memalingkan diri kepada perzinahan rohani. Perzinahan rohani mulai terjadi saat Lucifer meninggikan diri sendiri dengan segala dagangnya, bukan meninggikan TUHAN di tempat kudus-Nya, melainkan meninggikan diri sendiri, mengarahkan semua pandangan orang bukan pada Tuhan, tapi pada dirinya sendiri/ kemahnya sendiri/tempatnya sendiri. Bahaya sekali. Kekariban dengan Tuhan tidak berarti kita bisa kurang ajar dengan DIA. Hal ini digarisbawahi oleh Tuhan di Imamat 10: 3. Segera setelah kematian keduanya, dan apa yang menjadi reaksi Harun? Harun berdiam diri. Imamat 10: 3 Berkatalah Musa kepada Harun, "Inilah yang difirmankan TUHAN: kepada orang yang karib kepada-Ku Kunyatakan kekudusan-Ku, dan di muka seluruh bangsa itu akan Kuperlihatkan kemuliaan-Ku" Kekariban dengan Tuhan tidak berarti kita bisa meninggalkan PROTOKOLER. Inilah yang dipahami betul oleh Ester, dia terpilih, dia intim dengan raja, akan tetapi saat menghadap raja tanpa dipanggil, dia mengenakan pakaian khusus, dia berdiri di tempat yang khusus, dan dia tidak main-main dengan asal-asalan masuk begitu saja, tetapi dia berdoa, dia meminta hikmat, dia berpuasa, dia meminta dukungan puasa seluruh rekan, dan dia tidak menjadikan kedekatannya dengan raja sebagai suatu JALAN MULUS untuk adanya kepastian akan adanya penguluruan tongkat perkenan raja. Ketundukan Ester pada protokoler kerajaan , walau dia adalah seorang permaisuri, menjadikannya luar biasa. Akan tetapi hal itu berbeda sekali dengan WASTI yang gagal menuruti kehendak raja, bisa jadi karna dia berpikir bahwasannya posisinya tak kan bisa tergantikan, dia adalah istri raja, namun sayang sekali pandangannya salah, dia dibuang karna gagal mengerti protokoler kerajaan dan menodai kehormatan suaminya hanya dengan pemikiran bahwa dia adalah berposisi seorang istri raja. Hal inilah yang terlewat dari Nadab dan Abihu, mereka berkemah di depan kemah suci, dan mereka bisa mondar-mandir ke kemah itu dengan bebas, karna mereka bukan orang awam, dan mereka berpikir, untuk mempersembahkan korban ukupan pun bisa dilakukan DI DEPAN KEMAH mereka sendiri, toh sudah dekat, sudah di depan kemah suci, toh semuanya oke oke saja.
Amin |
Apakah pengharapan Anda dalam kehidupan ini
Catatan pendalaman Alkitab, dirangkum dalam
GLOSSARY
dari berbagai sumber
Sebab bumi akan penuh
dengan pengetahuan tentang kemuliaan TUHAN
seperti air yang menutupi dasar laut..
Berdiri di atas kebenaran Firman Tuhan
kami sajikan ANEKA RENUNGAN
Sukacita dan selalu bersyukuradalah ciri orang beriman.
WWW.KERUXON.COM - SALURAN INFORMASI ROHANI - INTER DENOMINASI
Pengutipan harap memberitahu/ijin, atau mencantumkan copyright sumber
GOD BLESS YOU
Copyright 2020-2022 WWW.KERUXON.COM DEVELOPED BY EDDY ANDREAS LEE